Mari kita belajar memuliakan tamu kita karena sesungguhnya, Memuliakan tamu merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Maka wajib bagi kita untuk menghormati dan memuliakannya, karena itu merupakan akhlak yang mulia yang telah diajarkan oleh Rosululloh SAW. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kisah Ibrahim ‘Alaihissalam yang menghormati tamunya dengan jamuan yang terbaik. Allah Ta'ala berfirman ;
Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad), cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan,(Ingatlah), ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mengucapkan: 'Salaman', Ibrahim menjawab: 'salamun, (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal'Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar)"lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata: 'Silahkan kamu makan'."(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut kepada mereka. Mereka berkata: 'Janganlah kamu takut', dan mereka memberi khabar gembira kepadanya, dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).Kemudian istrinya datang berteriak (tercengang), lalu menepuk mukanya sendiri, seraya berkata: '(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul'"Mereka berkata: 'Demikianlah Rabb-mu menfirmankan'. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui."
(QS Adz-Dzariyat: 24 s/d30)
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.”
(HR. Bukhari)
Begitupula dalam hadits-hadits yang shahih pun dijelaskan bahwa
Rasulullah Shallallaahu’alaihi Wasallam memerintahkan kepada kita yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan beriman akan adanya hari akhir
untuk memuliakan tamu. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi
Shallallaahu’alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya" (Muttafaq
'alaih) karena sesungguhnya tamu itu ketika datang membawa rezekinya
sendiri sewaktu pulang membawa pergi membawa dosa tuan rumah.
Perhatikanlah keistimewaan yang akan kita peroleh karena tamu.
Dan sesungguhnya tamu itu tidak sedikitpun makan milikmu, semua yang ia
makan telah termaktub untuknya. Apa yang telah ditentukan untuknya akan
ia makan. Karena sesungguhnya sekecil apapun makanan itu telah tertulis
nama orang yang akan memakannya. Dan apabila makanan yang tidak ada nama
orang yang berhak memakannya walaupun sudah didalam perut maka akan
keluar kembali.
Demikianlah artikel kami tentang Hukum Memuliakan Tamu semoga bermanfaat untuk anda sekalian dan bisa menambah wawasan kita bersama. Jangan lupa baca juga artikel-artikel manarik lainnya seperti nama bayi perempuan islami atau artikel manarik lainnya dapat dibaca disini dikategori yang lainnya, terimakasih sudah berkunjung disini semoga bermanfaat.
Demikianlah artikel kami tentang Hukum Memuliakan Tamu semoga bermanfaat untuk anda sekalian dan bisa menambah wawasan kita bersama. Jangan lupa baca juga artikel-artikel manarik lainnya seperti nama bayi perempuan islami atau artikel manarik lainnya dapat dibaca disini dikategori yang lainnya, terimakasih sudah berkunjung disini semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar