Pembagian Hukum Bacaan Mad Dan Contohnya Lengkap
Hukum Bacaan Mad |
Hukum Bacaan Mad Asli
Mad asli yaitu mad yang tidak dipengaruhi oleh sebab hamzah atau sukun,
tetapi di dalamnya terdapat salah satu dari huruf mad si atas. Kadar
pajang dari mad asli adalah 2 (dua) harokat. Yang termasuk dalam
kategori mad asli dalam riwayat Hafs dan ‘Ashim adalah:
1. Mad Thabi’i
Yaitu mad yang terdiri dari huruf-huruf mad, dan tidak terdapat unsure tambahan lainnya seperti hamzah. Contoh
2. Mad Badal
Yaitu setiap hamzah yang dipanjangkan 2 harokat sebagai pengganti hamzah yang terhilangkan. Contoh
3. Mad ‘Iwad
Yaitu mad yang terjadi ketika berwakaf pada huruf yang berakhiran fathaatain. Contoh:
4. Mad Tamkiin
Yaitu mad yang terdapat pada huruf ya’ yang bertasdid kemudia bertemu dengan ya’ mati. Contoh
5. Mad Shilah Qashirah
Yaitu ha’ dhomir yang tidak didahului Maupun diikuti oleh huruf yang mati, dan tidak bertemu hamzah. Contoh:
Keterangan:
1. Ha dhamir tidak dibaca panjang jika salah satu huruf sebelum atau sesudahnya mati. Pengecualian terdapat pada Alquran surat Al-Furqan: 69 yang mana pada yat tersebut terdapat ha’ dhamir yang dibaca pendek
Hukum Bacaan Mad Far’i
Mad far’I merupkan kebalikan dari mad asli, yaitu mad yang dipengaruhi
oleh sebab hamzah dan sukun. Kadar mad far’I cukup beragam, yaitu 2, 4, 5
dan 6 harokat.
Adapun pembagian mad far'i dikelompokkan karena tiga sebab, yaitu mad
yang bertemu dengan hamzah, mad yang bertemu dengan sukun murni, dan mad
yang bertemu dengan sukun karena waqaf.
A. Mad Yang Bertemu Dengan Hamzah
Mad yang bertemu dengan hamzah terbagi manjadi tiga macam. Yaitu:
1. Mad Wajib Muttashil
Yaitu mad yang bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Mad ini dibaca
panjang 4 atau 5 harakat ketika washal dan dibaca panjang 4, 5 atau 6
harakat ketika wakaf. Contoh:
2. Mad Jaiz Munfashil
Yaitu mad yang bertemu dengan hamzah dalam kata yang terpisah. Mad ini
dibaca panjang 4 atau 5 harakat ketika washal, dan dibaca panjang 2
harakat ketika waqaf (kembali ke hukum asalnya yaitu mad asli). Contoh:
3. Mad Shilah Thawilah
Yaitu ha’ dhammir yang bertemu dengan hamzah dalam kata yang terpisah.
Mad ini dibaca panjang 4 atau 5 harakat ketika washal, dan berubah
menjadi mati ketika waqaf. Contoh:
Menurut sebagian ulama, baik mad jaiz maupun mad shilah thawilah boleh
dibaca 2 harakat dengan tetap memperhatikan keseragaman madnya.
B. Mad Yang Bertemu Dengan Sukun Murni
Mad yang bertemu dengan sukun murni maksudnya sukun itu sendiri dan
tasydid-, terbagi menjadi 5 macam, yang kesemuanya memiliki kadar
panjang yang sama yaitu 6 harakat.
1. Mad Farqi
Yaitu mad badal yang bertemu dengan tasydid. Mad farqi hanya terjadi pada dua kata didalam Alqur’an, yakni:
2. Mad Lazim Mukhafaf Kilmi
Yaitu mad yang bertemu dengan sukun yang terjadi dalam rangkaian kata (kata dalam bahasa arab adalah kalimat). Contoh:
3. Mad Lazim Mutsaqal Kilmi
Yaitu mad yang bertemu dengan tasydid yang terjadi dalam rangkaian kata.
4. Mad Lazim Mukhafaf Harfi
Yaitu mad yang bertemu dengan sukun yan terjadi dalam rangakaian huruf
muqtha’ah (rangkaian huruf yang terdapat pada awal sebagian surat atau
disebut fawatihus suwar). Huruf-hurufnya adalah:
ن – ق – ص – ع – س – ل – ك – م
5. Mad Lazim Mutsaqal Harfi
Yaitu mad yang bertemu dengan tasydid (karena idgham) yang terjadi dalam rangkaian huruf muqatha’ah. Contoh:
Adapun selain huruf –huruf diatas dibaca seperti mad thabi’I yaitu dibaca panjang 2 harakat.
C. Mad Yang Bertemu Dengan Sukun Karena Waqaf
Mad yang bertemu dengan sukun karena waqaf, terbagi menjadi 2 macam yang
kesemuanya memiliki kadar panjang sama 2, 4 atau 6 harakat, yaitu:
1. Mad ‘Aridh Lissukun
Yaitu mad yang bertemu dengan huruf yang disukunkan karena berwaqaf. Contoh:
2. Mad Liin
Yaitu mad yang terjadi ketika berwaqaf pada huruf yang didahului oleh
huruf liin (waw dan ya’ mati sebelum huruf berharokat fathah) bertemu
dengan huruf yang disukunkan karena berwaqaf. Contoh:
0 komentar:
Posting Komentar